K100 merupakan motor buatan BMW yang pertama kali diproduksi pada tahun 1982 lalu. Produksi motor ini dilakukan karena pada akhir tahun 1970-an, BMW memiliki sejumlah masalah yang cukup pelik terkait dengan motor miliknya yang dibangun dengan mesin flat-twin. Peraturan emisi di AS dan Uni Eropa membuat kontrol yang dibutuhkan lebih dari jumlah bahan bakar yang masuk ke ruang bakar. Kemudian, ada juga persaingan dengan merek Jepang, serta tuntutan untuk membuat motor premium dengan mesin 4 silinder.
Dengan kombinasi tersebut, berarti BMW harus memproduksi sepeda motor yang unggul yang membuat mereka mengeluarkan sepeda motor di kelas premium dengan harga tinggi. Kala itu, hanya BMW, Moto Guzzi, dan Harley Davidson yang menjadi pemain utama di pasar high-end dan belum menawarkan sistem pendinginan liquid-cooled.
Akhirnya, pada tahun 1977, Josef Fritzenwenger menggunakan prototipe PSA-Renault X-Type engine dari Peugeot 104. Mesin yang dipasang dengan sudut 72 derajat pada Peugeot 104 diletakkan datar dalam bingkai dengan crankshaft di sebelah kanan, berjalan sejajar dengan garis tengah frame. Tata letak ini, yang kemudian dipatenkan BMW, sangat cocok untuk drive shaft tradisional BMW. Layout baru juga membuat pusat gravitasi motor rendah, yang meningkatkan penanganan motor, dan membuat ruang di belakang roda depan tersedia untuk radiator.
Konsep Fritzwenger ini kemudian dikembangkan oleh tim yang dipimpin oleh Stefan Pachernegg, berdasarkan kriteria yang ditetapkan oleh R. P. Michel dan K. V. Gevert. Martin Probst, yang sebelumnya bekerja untuk pengembangan Formula Two BMW, bertanggung jawab untuk pengujian mesin dan pengembangan.
Di bagian jantung pacu, BMW K100 menggendong mesin tipe 4-stroke, longitudinal DOHC, berkapasitas 987cc. Dengan modal tersebut, motor sport touring ini mampu memuntahkan tenaga maksimal hingga 66 kW pada putaran 8.000 rpm dan torsi puncak menembus 85,8 Nm pada putaran 6.000 rpm melalui sistem transmisi manual 5 percepatan.
Untuk ukuran motor lawas, usia BMW K100 tergolong cukup lama karena mampu bertahan hingga tahun 1992. Saat ini, produk bekas motor keren tersebut ditawarkan dengan harga sekitar Rp135 jutaan. Berikut spesifikasi teknis BMW K100.
Produksi | 1982-1991 |
Kelas | Sport touring |
Tipe Mesin | 4-stroke, longitudinal DOHC, 2 valve per cylinder, liquid-cooled |
Kapasitas Mesin | 987cc |
Diameter x Langkah | 67 x 70 mm |
Daya Maksimum | 65,6 kW @ 8.000 rpm |
Torsi Maksimum | 86 Nm @ 6.000 rpm |
Kecepatan Maksimum | 216,3 km/jam |
Transmisi | 5-speed |
Tipe Rangka | Tubular steel |
Suspensi Depan | Teleskopik |
Suspensi Belakang | Single-sided swing arm |
Rem Depan | Dual disc 285 mm, 2-piston |
Rem Belakang | Single disc 285 mm, single-piston |
Ban Depan | 100/90-18 |
Ban Belakang | 130/90-17 |
Dimensi | 2.220 x 960 x 1.155 mm |
Berat | 239 kg |
Jarak Sumbu Roda | 1.516 mm |
Jarak ke Tanah | 175 mm |
Tinggi Jok | 810 mm |
Kapasitas Bahan Bakar | 22 L |