Sepeda-motor.info – Di penghujung Maret 2021, sesuai dengan janjinya, BMW Motorrad akhirnya resmi meluncurkan BMW R18 seri Classic untuk pasaran dalam negeri. Dibandingkan varian BMW R18 First Edition yang dilepas beberapa bulan lalu, harga sepeda motor ini memang jauh lebih mahal, yakni mencapai angka Rp1,069 miliar dalam kondisi off the road.
“BMW R18 Classic terlihat lebih besar dibandingkan BMR R18 First Edition, sehingga kesan moge-nya benar-benar dapat,” jelas CEO BMW Motorrad Indonesia, Joe Frans, seperti dikutip dari Oto. “Saya rasa bagi yang menginginkan citarasa nyaman, safety, style jadul, tetapi dengan teknologi yang tinggi, ini pilihan tiada duanya. Truly an icon to own.”
Memang, ada banyak perbedaan motor ini dengan versi sebelumnya. Di bagian fasad, sudah dipasang windshield super tinggi untuk menahan angin dan tak menyiksa wajah waktu berkendara. Desain tepian mika serta penyangga begitu apik, sangat pas menghiasi wujud klasik motor. Ada pula tambahan dua lampu LED bundar di sisi headlight, yang selain mendongkrak penampilan, berfungsi menambah penerangan di area-area minim pencahayaan.
Untuk menambah daya tampung, sisi kiri dan kanan bagian belakang digantungkan saddle bag. Sebetulnya, fitur ini memiliki material hard case agar tetap kuat dan memberi ruang maksimal. Namun, perusahaan sudah melakukan finishing apik lewat bungkusan kulit hitam bertekstur. Tentunya, sebagai pemanis ikatan memakai model sabuk.
Sementara, untuk urusan jantung pacu, BMW R18 Classic masih mengusung spesifikasi yang sama seperti model standarnya, yakni mesin boxer BMW paling besar, berkapasitas 1.802cc. Dengan modal tersebut, sepeda motor ini diklaim mampu menghasilkan daya 91 HP pada putaran 4.750 rpm, sedangkan torsi menyentuh 157 Nm pada putaran mesin 2.000 rpm hingga 4.000 rpm, dan menembus kecepatan puncak 178 km per jam.
“Sambutan dari konsumen sangat luar biasa. Sebelum kita launching, unit pengiriman perdana sudah sold out dan sudah banyak yang ngantre juga,” tutur Direktur Pemasaran BMW Motorrad Indonesia, Agung Dewanto. “Kami sedang berusaha untuk mendatangkan unitnya segera. Saat di kondisi seperti ini, masalahnya ada di pengiriman. Semoga ini bisa on schedule.”