Kelemahan Minerva RX-150 yang Membuatnya Kurang Laris di Pasaran

 27924 views

Selain pabrikan asal Jepang, pasar juga turut diramaikan pemain lokal, yaitu SACHS. Pabrikan Indonesia-Jerman ini pada tahun 2014 lalu merilis sebuah sport gahar di segmen 150cc, Minerva RX-.

minerva rx 150 – enoanderson.com

 

Minerva RX-150 memiliki yang stylish dan dengan headlamp dual lamp yang menggunakan projection lamp. Sementara, lampu belakang sudah mengusung teknologi lampu LED. Adapun speedometer motor ini, dibuat simpel agar para pengguna dapat melihat indikator dengan lebih jelas.

Untuk kenyamanan berkendara, Minerva RX-150 juga telah dilengkapi jok dengan split seat untuk bagian pengemudi dan pemboncengnya. Sementara, stripping-stripping yang menghiasi motor ini membuatnya tampak lebih keren dan sporty.

Performa Minerva RX-150 juga tidak diragukan lagi dengan dukungan suspensi teleskopik untuk bagian depan dan linked type monocross untuk bagian belakang. Sementara, teknologi Roller Rocker Arm membuat Minerva RX-150 cukup pas untuk diajak kebut-kebutan ataupun jalan-jalan. Selain itu, Minerva RX150 juga diklaim hanya menghabiskan 1 liter bahan bakar untuk menempuh jarak 38 km.

Beralih ke sektor dapur pacu, pabrikan membekali Minerva RX-150 dengan mesin berkapasitas 149,8 cc, liquid-cooled, 4-stroke, SOHC, 2 Valve. Dengan mesin tersebut, motor sport ini mampu menghasilkan tenaga maksimal 14,8 dk pada putaran 10.000 rpm dan torsi puncak menembus 11,1 Nm pada putaran 8.500 rpm.

Sayangnya, meski memiliki spesifikasi mumpuni dan tampang aduhai, namun Minerva RX-150 tidak terlalu laris di pasaran Indonesia. Berikut beberapa kelemahan motor ini yang membuatnya jarang dilirik konsumen.

  • Meski memiliki desain aduhai, namun banyak kalangan menilai bahwa tampilan Minerva RX-150 menjiplak YZF-R125
  • Masih mengusung bahan bakar karburator. Padahal, motor sport sejenis sudah banyak yang mengaplikasikan teknologi fuel injection.
  • Di samping masih menggunakan karburator untuk pembakaran, Minerva RX-150 juga masih menggunakan SOHC. Sementara para kompetitor, telah mengusung mesin model DOHC.
  • Minerva yang berada di kisaran Rp22.300.000 dianggap terlalu mahal.
  • Layanan purna-jual (after-sales) Minerva dianggap masih kurang dan terkesan mengecewakan. Main dealer dan lokasi service resmi yang tidak tersebar di seluruh kota juga menyulitkan konsumen untuk memperoleh spare part, termasuk untuk RX-150 ini.
Baca juga:   SSR & Benelli Kolaborasi Bikin Motor Trail Keren SR300S, Ini Harga Banderolnya
   
Penulis: