Teknologi kendaraan bermotor saat ini memang telah berkembang begitu pesat. Ada banyak sekali pelengkap inovasi teknologi terbaru disematkan ke dalam sepeda motor. Dan, salah satu teknologi terbaru yang kini banyak digunakan di sepeda motor modern adalah teknologi injeksi.
Teknologi injeksi mulai diperkenalkan pada awal tahun 2000-an. Sistem ini merupakan pengembangan dari teknik pengabutan bahan bakar yang masih menggunakan karburator. Karena karburator dinilai tidak terlalu efisien dalam melakukan proses pembakaran, maka para ahli beralih ke sistem elektronik yang kemudian melahirkan sistem injeksi.
Dengan menggunakan teknologi injeksi, kendaraan akan menghasilkan tenaga yang lebih jika dibandingkan dengan kendaraan yang menggunakan sistem karburator biasa. Pasalnya, teknologi injeksi membuat bahan bakar minyak secara otomatis tercampur homogen. Dengan begitu, sistem injeksi bahan bakar akan terkontrol saat terjadinya proses pencampuran bahan bakar dengan udara secara lebih baik dan tepat.
Selain membuat irit bahan bakar, teknologi injeksi juga diklaim lebih ramah terhadap lingkungan karena membantu proses pembakaran yang lebih sempurna sehingga emisi yang ditimbulkan juga lebih berkurang. Di samping itu, teknologi ini juga membuat mesin motor lebih mudah dinyalakan dalam segala cuaca karena ada sensor yang mampu melakukan pengaturan suhu.
Kelebihan lain motor bersistem injeksi adalah proses service yang tergolong cepat. Rata-rata, kendaraan bermotor dengan teknologi injeksi menggunakan komputer saat melakukan service. Service yang dilakukan juga cukup ringan dengan membersihkan busi, klep, serta filter udara pada motor yang menggunakan teknologi tersebut.
Meski memiliki banyak kelebihan, namun sistem injeksi pada motor juga tak lepas dari kelemahan. Beberapa kelemahan pada motor yang menggunakan sistem injeksi antara lain:
- Tidak bisa di-service di sembarang bengkel. Karena untuk sistem injeksi, service membutuhkan komputer atau laptop dan mau tidak mau, pemilik motor harus melakukan service di bengkel resmi.
- Tak cuma minim bengkel yang menerima layanan motor injeksi, tetapi biaya yang diperlukan untuk melakukan service juga tergolong mahal. Selain itu, tak semua mekanik atau montir yang mengerti bagaimana menyetel ulang atau memperbaiki sistem injeksi. Kalaupun mengerti, biaya yang dipatok juga akan tinggi.
- Motor injeksi juga tidak mudah dimodifikasi layaknya motor dengan sistem karburator. Dalam hal ini, konsumen harus menyetel ulang sistem ECM (Electronic Control Module) atau malah mengganti ECM dengan modul baru untuk mesin yang dimodifikasi. Tentunya, biaya yang dibutuhkan juga bisa menguras kantong.
- Motor dengan sistem injeksi juga sangat sensitif dengan masalah kelistrikan. Jika terjadi kabel putus atau korasi pada satu tempat, akan mengakibatkan terganggunya semua kinerja komponen yang lain akibat arus listrik yang tidak stabil.