Banjarmasin – PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) selaku agen tunggal pemegang merek Suzuki Indonesia mengungkapkan rencananya untuk meluncurkan sepeda motor matic tipe terbaru pada tahun 2018 mendatang. Meskipun pihak PT SIS masih belum mengungkapkan model apa yang hendak dirilis, mereka berharap peluncuran produk tersebut bisa membuat Suzuki kembali bersaing di kelas motor matic.
Suzuki menjelaskan bahwa sepeda motor matic teranyar itu nantinya akan melengkapi seri sepeda motor matic Suzuki yang sudah beredar di pasaran, yakni Nex dan Address. Menurut Area Sales Wilayah Kalimantan PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) Agung, tahun 2017 ini Suzuki memiliki target penjualan sebanyak 500 unit sepeda motor setiap bulan di wilayah Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah. Sampai saat ini line up sepeda motor tipe sport masih jadi andalan Suzuki dan sanggup mengumpulkan porsi segmen pasar motor sport hingga 30%.
“Khususnya di tipe GSX Sport kami yang cukup kuat. Diharapkan dengan berbagai kegiatan promosi yang dilakukan bisa memperkuat lagi brand awareness ditambah dengan tambahan tipe baru di segmen matic rencananya tahun depan,” jelas Agung.
Sayangnya berdasarkan data dari Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) penjualan sepeda motor pada bulan November 2017 lalu mengalami penurunan dibanding bulan Oktober 2017. Hal ini dialami hampir serempak oleh seluruh produsen anggota AISI. Akan tetapi penurunan paling drastis dialami oleh Suzuki.
Pada Oktober Suzuki menjual 6.172 unit sepeda motor, akan tetapi bulan November anjlok sekitar 50% ke angka 3.617 unit dari sebelumnya. Penurunan penjualan Suzuki berlangsung di semua jenis motor dan paling signifikan terjadi pada Suzuki GSX-S150 yang pada Oktober terjual 143 unit dan bulan November turun jadi 40 unit. Sementara itu, Suzuki GSX-R150 pada Oktober mencapai 1.497 unit dan bulan November anjlok menjadi 927 unit.
Yohan Yahya, Sales & Marketing 2W Dept. Head PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) menjelaskan jika penurunan penjualan sepeda motor terjadi karena konsumen kini tengah menahan diri untuk tak membeli motor pada akhir tahun dan menunggu tahun baru agar bisa memperoleh motor dengan status tahun produksi baru.
“Menjelang akhir tahun ini, kami berusaha memberikan produk dengan kualitas terbaik bagi konsumen. Dengan pola umum di mana kebanyakan konsumen menahan diri untuk melakukan pembelian kendaraan dan akan melakukannya di tahun berikutnya, dengan alasan untuk mendapatkan unit dengan status produksi tahun terbaru (dalam hal ini konsumen menginginkan tahun produksi 2018),” tutur Yohan.
“Maka kami mengambil tindakan preventif untuk menyesuaikan jumlah pendistribusian dan stok pasar akhir tahun. Dipastikan unit produksi Suzuki tahun 2017 akan habis seluruhnya tanpa harus bertarung harga. Dengan demikian kami menguntungkan konsumen karena mereka mendapatkan tahun produksi unit yang masih segar dan jaringan penjualan (dealer) Suzuki pun tidak perlu bersusah payah untuk perang harga,” tandasnya.