Saat ini, sepeda motor telah menjadi salah satu kebutuhan pokok sebagian besar masyarakat Indonesia. Pasalnya, sepeda motor merupakan alat transportasi yang cepat dan efisien serta memiliki harga beli yang terjangkau. Ditambah dengan perawatan yang mudah dan murah serta mampu menjangkau seluruh pelosok desa dan kota, membuat konsumsi sepeda motor di Tanah Air terus meningkat.
Umumnya, sepeda motor menggunakan penggerak motor bensin 2-stroke atau 4-stroke. Di dalam dunia otomotif, kedua jenis motor tersebut termasuk motor pembakaran dalam, dalam artian motor ini dapat mengeluarkan tenaga dengan melakukan proses pembakaran bahan bakar di dalam motor itu sendiri, yaitu di silinder.
Sayangnya, salah satu kelemahan motor pembakaran dalam adalah menghasilkan emisi gas buang yang tinggi sehingga mengakibatkan polusi udara. Selain itu, motor jenis ini juga memiliki efisiensi rendah sehingga boros BBM, terutama jenis variable speed.
Ketika akhir-akhir ini isu ramah lingkungan semakin digencarkan, dunia otomotif langsung merespon dengan mengenalkan konsep kendaraan hybrid. Kendaraan hybrid memiliki empat komponen utama, yaitu motor listrik untuk menggerakkan roda, baterai atau aki untuk menyimpan tenaga listrik, generator yang digerakkan oleh motor bensin atau motor diesel, dan computer control unit.
Di Indonesia sendiri, sudah ada beberapa sepeda motor hybrid yang telah diciptakan. Salah satu teknologi yang cukup populer adalah Retrofit yang dikembangkan oleh PT Berkah Mekar Mugi Rahayu pada tahun 2012 lalu. Teknologi ini diterapkan pada model Yamaha Mio Sporty. Sesuai konsep kendaraan bermesin hybrid, ada dua jenis tenaga penggerak yang membuat kendaraan ini berjalan.
Motor ini menggunakan mesin bakar konvensional dan sebuah motor listrik. Mesin bakar tetap mengandalkan mesin asli bawaan motor, sedangkan motor listrik menggunakan brushless hub motor 500 Watt yang diletakkan di roda depan. Brushless hub motor dipilih karena lebih simpel sehingga untuk menggerakkan roda depan tidak perlu mekanisme yang rumit.
Motor listrik ini bekerja dengan tenaga dari baterai yang pada sepeda motor tersebut menggunakan 4 buah aki dengan tegangan masing-masing 12 Volt. Dalam kondisi full, listrik dari aki ini mampu menggerakkan motor listrik selama 2 jam dalam kondisi jalanan normal. Selama 2 jam tersebut, motor bisa bergerak dengan kecepatan 30 hingga 50 km per jam.
Ketika baterai sudah kosong, pengendara bisa kembali menggunakan mesin bensin. Dengan cara ini, motor bisa menghemat pengeluaran bahan bakar hingga 2 liter tiap hari. Sementara untuk mengatur kecepatan motor, disediakan sebuah controller yang bisa dikendalikan lewat sebuah tuas di bawah stang sebelah kanan.
Pada prinsipnya, teknologi ini bisa diaplikasikan pada semua jenis sepeda motor, tak cuma model skuter matik. Satu set perangkat hybrid ini dijual dengan harga Rp3,5 jutaan lengkap dengan aki.