Siapa bilang Indonesia tak bisa memproduksi sepeda motor sendiri? Tanpa Anda sadari, produsen-produsen motor lokal ini telah bergerilya selama beberapa tahun belakangan, Viar lah salah satunya. Merk motor ini seringkali disangka buatan Tiongkok, padahal motor ini asli Indonesia dan diproduksi di Semarang.
Deputy Director Marketing Viar Motor Indonesia Akhmad Zafitra Dalie mengklaim bahwa Viar merupakan merek motor asli buatan Indonesia. Segala aktivitas mulai dari produksi hingga penjualan, pabrikan, kantor, jaringan, legalitas, dan merek, bahkan tenaga kerja hingga eksekutifnya berasal dari Indonesia.
“Kami adalah pemilik merek, bukan agen pemegang merek (APM). Kalau APM kan pemiliknya di luar Indonesia. Principal artinya Viar dimiliki Indonesia bukan asing,” terang Dalie.
Meski begitu, Viar tak memproduksi 100% komponennya. Kandungan komponen lokal pada motor Viar paling banyak sekitar 60%, sedangkan untuk bagian mesinnya hanya sekitar 40%. Di luar komponen lokal, Viar mengimpor komponen dari Taiwan.
“Komponen lokal di mesin saja 40 persen. Itu di mesin saja lho. Kalau bicara 3 roda itu 60 persen. Trail 30 persen,” papar Heru Sugiantoro, R&D Manager Viar Motor Indonesia.
Kedepannya, Viar berjanji akan terus meningkatkan komponen lokalnya sebagai upaya mengokohkan perusahaannya sebagai produsen motor yang 100% Indonesia.
“Produksi kandungan lokal pun terus kami kembangkan dengan membentuk atau membangun jaringan industri kecil menengah (IKM) di Jawa Tengah khususnya di Semarang sebagai pusat pabrikan kami,” ungkap Dalie.
Viar sebagai pendatang baru menunjukkan eksistensinya sebagai pabrikan motor lokal yang berkualitas. Meski belum bisa disejajarkan dengan produsen motor asal Jepang, ketangguhan bodi dan harga motor yang terjangkau berhasil membuat konsumen dalam negeri kepincut dengan merk motor yang satu ini.
Selain Viar ada juga pabrikan motor lokal yang cukup diperhitungkan kehadirannya di jagat otomotif Indonesia, diantaranya merk ‘Kanzen’ yang menjadi satu-satunya produk lokal yang tergabung dengan Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), ‘Jatayu’ yang memanfaatkan spare part aftermarket Harley Davidson, serta Kaisar , dan Minerva.