Motor Bebek dan Underbone, Apa Bedanya?

 26153 views

Dari sekian banyak sepeda yang beredar, merupakan salah satu yang paling populer. Harga yang relatif terjangkau dan didesain dengan model yang sangat cocok bagi pria maupun wanita, membuat motor bebek sangat laris di pasaran, terutama di kawasan Asia.

motor underbone

Motor bebek adalah sepeda motor kecil yang dibangun di atas kerangka yang sebagian besar terdiri dari sebuah pipa berdiameter besar. Tenaga penggerak motor bebek didasarkan pada sepeda motor konvensional. berada di antara kedua kaki dan roda belakang digerakkan oleh rantai. Sementara, tangki bahan bakar motor bebek terletak di bawah kursi (jok), yang membedakannya dengan sepeda motor konvensional yang memiliki tangki bahan bakar di antara lutut pengendara.

Baca juga:   Rilis Oktober 2020 Secara Terbatas, Segini Harga Bimota Tesi H2

Untuk ukuran mesinnya, kapasitas mesin motor bebek berada di rentang 50cc hingga 125cc. Namun, ada juga motor bebek yang memiliki kapasitas mesin melebihi angka itu, seperti Satria F150 buatan Suzuki yang mengusung mesin berkapasitas 150cc. Sementara, yang bisa dicapai motor bebek kebanyakan antara 100 hingga 120 km/jam.

Di belahan bumi bagian barat, motor bebek sering juga disebut dengan “underbone”. Sementara, istilah “underbone” di Indonesia merujuk pada motor bebek yang digunakan untuk mengikuti ajang road race. Jadi, kata underbone digunakan untuk nama kelas puncak di road race.

Baca juga:   Yamaha Rilis XMAX dan Aerox MAXI Signature, Ini Harganya

Untuk beberapa waktu, yang berkembang di masyarakat selama ini adalah, motor bebek merupakan motor yang digunakan untuk keperluan sehari-hari. Sementara, motor underbone adalah motor bebek yang mendapatkan sedemikian rupa untuk keperluan balap. Selain itu, di negeri ini, istilah “underbone” juga sering digunakan untuk menyebut footstep racing pada motor tipe bebek atau sport.

Sebenarnya, “underbone” merupakan gabungan dari kata “under” dan “bone”. Istilah itu bisa diartikan sebagai motor yang mengusung tulang rangka penyangga mesin yang berada pada posisi bawah dan membedakannya dengan motor jenis sport yang memakai bone (rangka) penyangga mesin pada bagian atas dan bawah. Merujuk pengertian ini, motor underbone seharusnya juga bisa digunakan untuk menyebut motor bebek biasa, seperti yang dilakukan di Malaysia.

Baca juga:   Honda Bikin CB1300 SP Edisi 30th Anniversary, Tampilannya Klasik & Mewah

Motor bebek sendiri secara garis besar bisa dibagi menjadi dua:

  • Motor bebek konvensional (lower underbone), yakni kelas motor bebek yang hanya digunakan untuk kebutuhan transportasi. Contoh motor bebek jenis ini adalah Revo, Vega, Suzuki Smash, dll.
  • Motor bebek super (hyper underbone), yakni kelas motor bebek yang telah mengusung atau teknologi lain yang menunjang performanya. Contoh motor bebek jenis ini adalah Suzuki Satria F150, Honda Supra X 125, Yamaha Jupiter MX King, dll.
   
Penulis: